HUBUNGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL DENGAN KESEHATAN MENTAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 PARONGPONG
Abstract
World Health Organization (WHO) menyatakan remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. WHO menjelaskan bahwa, remaja adalah orang-orang yang berada dalam fase transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Media sosial adalah aplikasi yang memungkinkan siapa saja membuat halaman web pribadi sehingga terhubung dengan banyak orang yang bergabung dengan media sosial sejenis untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Kecanduan media sosial adalah masalah kesehatan mental yang sangat memerlukan perawatan profesional. Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang terbebas dari segala gejala gangguan jiwa. Seseorang yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal dalam kehidupannya, terutama jika mereka menggunakan manajemen stres untuk menyesuaikan masalah yang muncul dalam kehidupannya. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasi. Sebanyak 421 orang siswa di SMA Negeri 1 Parongpong bersedia menjadi responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Kuesioner Social Media Addiction Scale-Student Form (SMASSF) dan kuesioner Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ). Data di analisis menggunakan analisis Bivariat. Tingkat kecanduan media sosial responden masuk dalam kategori rendah. Tingkat kesehaan mental responden masuk dalam kategori abnormal. Ada hubungan yang rendah antara tingkat kecanduan media social dengan kesehatan mental remaja dengan nilai (Pv = 0.000).
The World Health Organization (WHO) states that adolescents are residents in the age range 10-19 years. WHO explains that teenagers are people who are in a transition phase between childhood and adulthood. Social media is an application that allows anyone to create a personal web page so that it connects with many people who join similar social media to share information and communicate. Social media addiction is a mental health problem that really requires professional treatment. Mental health is a condition where a person is free from all symptoms of mental disorders. A mentally healthy person can function normally in life, especially if they use stress management to adjust to problems that arise in their life. The research method that will be used in this research is quantitative correlation. A total of 421 students at SMA Negeri 1 Parongpong were willing to become respondents. Data collection was carried out using the Social Media Addiction Scale-Student Form (SMASSF) questionnaire and the Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) questionnaire. Data were analyzed using Bivariate analysis. The respondent's level of social media addiction is in the low category. The respondent's mental health level is in the abnormal category. There is a low relationship between the level of social media addiction and the mental health of adolescents with a value (Pv = 0.000).
KEYWORDS: Addiction, Social Media, Mental Health, Teens
References
Amirah, N., & Indriati, G. (2023). HUBUNGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19 PENDAHULUAN Corona virus disease - 2019 atau Covid-19 merupakan penyakit menular yang mengakibatkan infeksi pada saluran pernafasan , yang pertama kali menyebar di. Community of Publishing in Nursing, 11, 72–82.
APJII. (2023). Survei APJII Pengguna Internet di Indonesia Tembus 215 Juta Orang. APJII. https://dataindonesia.id/internet/detail/remaja-paling-banyak-gunakan-internet-di-indonesia-pada-2022
Aprilia, R., Sriati, A., & Hendrawati, S. (2020). Tingkat Kecanduan Media Sosial pada Remaja. Journal of Nursing Care, 3(1), 41–53. https://doi.org/10.24198/jnc.v3i1.26928
Axelta, A., & Abidin, F. A. (2022). Depresi Pada Remaja: Perbedaan Berdasarkan Faktor Biomedis Dan Psikososial. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 9(1), 34. https://doi.org/10.29406/jkmk.v9i1.3207
Fatimah. (2019). Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di Smp Piri Jati Agung. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 1–180. https://repository.radenintan.ac.id
Febrianti, A., Elita, V., & Dewi, W. N. (2022). Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Mental Dengan Status Mental Remaja. Riau Nursing Journal, 1(1), 70–79. https://doi.org/10.31258/rnj.1.1.70-79
Fitri, A., Neherta, M., & Sasmita, H. (2019). Mental Emosional Remaja di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Swasta se Kota Padamg Panjang Tahun 2018. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 2(2), 68–72.
Florensa, F., Hidayah, N., Sari, L., Yousrihatin, F., & Litaqia, W. (2023). Gambaran Kesehatan Mental Emosional Remaja. Jurnal Kesehatan, 12(1), 112–117. https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.125
Gaya, H., Orang, P., Permisif, T. U. A., Perilaku, D., Media, K., & Pada, S. (2021). Hubungan gaya pengasuhan orang tua permisif dengan perilaku kecanduan media sosial pada remaja.
Indriani, F., Rizki Nuzlan, D. N., Shofia, H., & Ralya, J. P. (2022). Review Article: Pengaruh Kecanduan Bermain Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Pada Remaja. Psikologi Konseling, 20(1), 1367. https://doi.org/10.24114/konseling.v20i1.36481
Istiqomah, I. (2017). Parameter Psikometri Alat Ukur Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ). Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 251–264. https://doi.org/10.15575/psy.v4i2.1756
Kominfo. (2023). Kembangkan Ekonomi Digital, Indonesia Butuh Talenta Digital Berkualitas.
Kuswantoro, K. (2020). Pendidikan Profetik untuk Anak di Era Digital: Upaya Menangani Kecanduan Gadget pada Anak. MATAN: Journal of Islam and Muslim Society, 2(1), 87–99. https://doi.org/https://doi.org/10.20884/1.matan.2020.2.1.2254
Pantu, E. A. (2018). Kecanduan Sosial Media Ditinjau dari Perbedaan Gender. SemNasPsi (Seminar Nasional Psikologi), 1(1), 188–193.
Pratama, B. A., & Sari, D. S. (2020). Dampak Sosial Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Berupa Sikap Apatis di SMP Kabupaten Sukoharjo. Gaster, 18(1), 65. https://doi.org/10.30787/gaster.v18i1.487
Puspitasari, W., & Fikry, Z. (2023). Kontribusi Kontrol Diri terhadap Kecanduan Media Sosial Tiktok pada Remaja di Kabupaten Bekasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 13958–13964. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.8611
Rachmawati, D. W. dkk. (2022). Metodologi Penelitian.
Rosmalina, A., & Khaerunnisa, T. (2021). Penggunaan Media Sosial dalam Kesehatan Mental Remaja. Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 4(1), 49. https://doi.org/10.24235/prophetic.v4i1.8755
Şahin, C. (2018). Social Media Addiction Scale - Student Form: The reliability and validity study. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology, 17(1), 169–182.
Social, W. A. &, & Hootsuite. (2022). Faktor-Faktor Penyebab Kecanduan Media Sosial Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 6(2), 138. https://doi.org/10.52031/edj.v6i2.424
Sunardi, H. P., & Irawaty, E. (2022). Hubungan Kecanduan Bermain Media Sosial Dengan Indeks Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 17(1), 3.
Syifa, L., Setianingsih, E. S., & Sulianto, J. (2019). Dampak Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Psikologi pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4), 538. https://doi.org/10.23887/jisd.v3i4.22310
Vugteveen, J., Bildt, A. De, Theunissen, M., Reijneveld, S. A., & Timmerman, M. (2021). Validity Aspects of the Strengths and Difficulties Questionnaire ( SDQ ) Adolescent Self-Report and Parent-Report Versions Among Dutch Adolescents. https://doi.org/10.1177/1073191119858416
Zaini, M., & Soenarto, S. (2019). Persepsi Orangtua Terhadap Hadirnya Era Teknologi Digital di Kalangan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 254. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i1.127