Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Metode Ceramah dan Video Animasi Pada Siswa Sekolah Dasar
Abstract
Kasus Demam Berdarah Dengue masih tinggi di Indonesia, termasuk pada anak usia sekolah dasar yang memiliki tingkat pengetahuan rendah terkait pemberantasan sarang nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan edukasi menggunakan metode ceramah dan video animasi. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan posttest only control group. Sampel terdiri dari 54 siswa kelas V yang dibagi secara acak ke dalam dua kelompok. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Hasil menunjukkan rata-rata skor pengetahuan kelompok video animasi sebesar 89 dan ceramah sebesar 86, dengan nilai p = 0,137. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metode, sehingga keduanya dianggap sama efektif. Edukasi kesehatan di sekolah dapat memanfaatkan kombinasi metode ceramah dan video animasi. Penelitian lanjutan disarankan menggunakan desain pretest-posttest dan sampel yang lebih besar.
Dengue fever cases remain high in Indonesia, especially among elementary school students who often have limited knowledge about mosquito nest eradication. This study aimed to examine if there is a difference in students’ knowledge levels after receiving health education through lecture or animated video methods. The study used a quasi-experimental design with a posttest only control group approach. A total of 54 fifth-grade students were randomly assigned to either the lecture or animated video group. Data were collected using a questionnaire and analyzed with the Mann-Whitney test. The results showed that the average knowledge score in the animated video group was 89, while the lecture group scored 86, with a p-value of 0.137. The difference was not statistically significant, indicating that both methods were equally effective. Combining both approaches in school health education could enhance learning outcomes. Further research using a pretest-posttest design and a larger sample size is recommended.