Analisis Persepsi dan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Mental Pada Mahasiswa di Lingkungan Kampus
Abstract
Mahasiswa merupakan kelompok individu dalam suatu instansi pendidikan tinggi yang berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan mental akibat tekanan sosial dan digital. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi persepsi mahasiswa terhadap kebutuhan layanan kesehatan mental, serta pentingnya mendorong pencarian bantuan profesional untuk mengurangi risiko kesehatan mental di kalangan mahasiswa dengan latar belakang beragam.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan purposive sampling, melibatkan 1.293 mahasiswa Universitas Sriwijaya. Data dikumpulkan melalui kuesioner terbuka di Google Form, disebarkan via WhatsApp, Instagram, dan langsung di fakultas. Analisis data dilakukan secara univariat menggunakan IBM SPSS Statistic 25.0 untuk menggambarkan persepsi dan kebutuhan layanan kesehatan mental.Dari 1.293 responden, mayoritas berasal dari FKIP (25,8%), diikuti FKM (13,4%) dan FMIPA (4,7%). Sebagian besar adalah perempuan (68,3%) dan mayoritas berada di semester 1 (35,2%). Sumber pendanaan mahasiswa bervariasi, 17,2% mengandalkan beasiswa, 5,3% bekerja paruh waktu. Survei menunjukkan meskipun sebagian besar responden merasa kondisi mental mereka baik, masih ada sebagian yang mengalami masalah seperti kecemasan dan stres akibat tekanan akademik, masalah ekonomi, dan perubahan sosial. Mahasiswa banyak yang mencari dukungan sosial untuk mengatasi masalah tersebut. Mayoritas mahasiswa (96,4%) mendukung penyediaan layanan kesehatan mental di kampus untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar mahasiswa merasa kondisi mental mereka baik, banyak yang mengalami stres dan kecemasan. Mayoritas mendukung layanan kesehatan mental di kampus, dengan pentingnya dukungan sosial, literasi, dan akses layanan profesional untuk mengatasi masalah ini.
Students are a group of individuals in a higher education institution who are at high risk of experiencing mental health problems due to social and digital pressures. This research aims to identify students' perceptions of the need for mental health services, as well as the importance of encouraging seeking professional help to reduce mental health risks among students with diverse backgrounds. This research uses a descriptive observational method with purposive sampling, involving 1,291 Sriwijaya University students. Data was collected through an open questionnaire on Google Form, distributed via WhatsApp, Instagram, and directly at the faculty. Data analysis was carried out univariately using IBM SPSS Statistics 25.0 to describe perceptions and needs for mental health services.Of the 1,293 respondents, the majority came from FKIP (25.8%), followed by FKM (13.4%) and FMIPA (4.7%). Most were women (68.3%) and the majority were in semester 1 (35.2%). Student funding sources vary, 17.2% rely on scholarships, 5.3% work part time. The survey showed that although the majority of respondents felt their mental condition was good, there were still some who experienced problems such as anxiety and stress due to academic pressure, economic problems and social changes. Many students seek social support to overcome these problems. The majority of students (96.4%) supported the provision of mental health services on campus to effectively address this issue. This research shows that although the majority of students feel their mental condition is good, many experience stress and anxiety. The majority supported mental health services on campus, with the importance of social support, literacy, and access to professional services to address these issues.