Konsumsi Makanan Berisiko dengan Keluhan Gastritis Pada Komunitas Pemuda

  • Jacqueline Maria Imanuela Maramis Fakultas Keperawatan Universitas Klabat
  • Reagen Jimmy Mandias Fakultas Keperawatan Universitas Klabat

Abstract

Gastritis atau peradangan pada lapisan lambung, merupakan kondisi yang lazim terjadi pada anak muda, yang bermanifestasi dengan gejala dan penyebab yang beragam. Etiologi keluhan gastritis yang paling banyak ditemukan adalah konsumsi makanan berisiko tinggi, termasuk makanan pedas, makanan dengan kandungan lemak tinggi, makanan yang mengandung monosodium glutamat (MSG), dan makanan yang bersifat asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan yang beresiko dengan terjadinya keluhan gastritis pada komunitas pemuda. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan pendekatan deskriptif dan uji-t melalui analisis cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara responden yang mengonsumsi makanan pedas dengan yang tidak mengonsumsi makanan pedas (p-value = 0,012 <0,05). Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik yang diamati untuk jenis makanan lain, seperti makanan berlemak dan makanan yang mengandung MSG. Disarankan agar remaja mengkonsumsi makanan pedas secukupnya untuk menghindari keluhan gastritis, dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti variabel lain, seperti ukuran porsi, dalam kaitannya dengan keluhan gastritis.


Gastritis, which is defined as inflammation of the stomach lining, is a prevalent condition among young people, manifesting with a variety of symptoms and causes. The most prevalent etiology of gastritis complaints is the consumption of high-risk foods, including spicy foods, foods with high fat content, foods containing monosodium glutamate (MSG), and acidic foods. The present study aims to ascertain whether there is a significant relationship between the consumption of high-risk foods and the occurrence of gastritis complaints in the youth community. The research design utilised in this study is quantitative, employing a descriptive approach and t-test through cross-sectional analysis. The findings revealed a statistically significant difference between respondents who consumed spicy foods and those who did not consume spicy foods (p-value = 0,012 <0,05). However, no statistically significant differences were observed for other types of food, such as fatty foods and foods containing MSG. It is recommended that teenagers consume spicy food in moderation to avoid gastritis complaints, and it is hoped that future researchers can examine other variables, such as portion size, in relation to gastritis complaints.

Published
2025-04-27
How to Cite
MARAMIS, Jacqueline Maria Imanuela; MANDIAS, Reagen Jimmy. Konsumsi Makanan Berisiko dengan Keluhan Gastritis Pada Komunitas Pemuda. Nutrix Journal, [S.l.], v. 9, n. 1, p. 109-115, apr. 2025. ISSN 2580-6432. Available at: <https://ejournal.unklab.ac.id/index.php/nutrix/article/view/1265>. Date accessed: 04 oct. 2025. doi: https://doi.org/10.37771/nj.v9i1.1265.