PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN OLEH TENAGA KESEHATAN
Abstract
Budaya Keselamatan pasien merupakan hal yang mendasar di dalam pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit. Perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien yang maksimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan budaya keselamatan pasien pada perawat di Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung. Metode penelitian adalah descriptive-comparative, cross-sectional designdilakukan kepada 83 responden perawat rawat inap pengambilan sampel dilakukan dengan cara menggunakan teknik Accidental Sampling dengan menggunakan instrument Hospital Survey of Patient Safety Culture (HSOPSC) yang terdiri dari 12 dimensi. Pengukuran penerapan terhadap masing masing dimensi dilakukan untuk mengetahui dimensi mana yang masih perlu ditingkatkan. Data dianalisis denganĀ uji statistik Mann Whitney. Hasil yang didapati dari 12 dimensi rata-rata Staff pelaksana (76,1%), kategori baik. Incharge (72,7%) kategori cukup. Head Nurse (73,4%) kategori baik. Kepala ruangan (80,8%) kategori baik. Dimensi yang masih harus ditingkatkan adalah dimensi respon tidak menghukum terhadap kesalahan staff pelaksana (45,2%), incharge (52,4%), head nurse (31,8%) dan kepala ruangan (66,7%). Ada perbedaan yang signifikan antara staff pelaksan,incharge, head nurse dankepalaruangansebesar 0.000 dengannilai p >0.05.Meningkatanpenerapanbudayakeselamatanpasiendiharapkanperawatmemberikanperawatan yang komprehensif,berbasis evidence dan berpusat pada kebutuhan pasien.