CASE STUDY: RANGE OF MOTION IMPLEMENTATION IN ELDERLY PATIENTS WITH STROKE AT TRUE LOVE NURSING HOME BATAM
Abstract
Latar Belakang: Gangguan mobilitas fisik yang terjadi pada pasien stroke dapat dilakukan latihan fisik berupa mobilisasi dini berupa latihan ROM yang efektif digunakan untuk mencegah terjadinya disabilitas pada pasien stroke. ROM merupakan penatalaksanaan yang tepat untuk meningkatkan kekuatan otot yang melemah pada pasien stroke. Tujuan: Penelitian ini bertujuan memberikan Asuhan Keperawatan Stroke Gerontik pada pasien dengan Penerapan Teknik ROM Terhadap Imobilisasi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan berdasarkan tahapan asuhan keperawatan yang meliputi, pengkajian, diagnosis, intervensi. Hasil: Penelitian studi kasus yang dilakukan terhadap 2 pasien lansia didapatkan adanya peningkatan pergerakan ekstremitas atas/bawah kanan pasien dan peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas/bawah kanan pasien yang mana setelah diberikan ROM selama 5 x 30 menit sebanyak 2 sesi pada pagi dan sore hari didapatkan pada hari keempat dan kelima terdapat peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas/bawah kanan pasien yang mana awalnya kekuatan otot 5/0/5/0 menjadi 5/1/5/2 pada ekstremitas atas/bawah kanan pasien. Maka dapat disimpulkan bahwa terapi ROM sangat berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot, peningkatan ekstremitas dan mobilisasi pada pasien lansia. Kesimpulan: terdapat peningkatan pergerakan ekstremitas atas dan bawah kanan pasien, peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas kanan pasien dari 0 menjadi 1 dan peningkatan kekuatan otot ekstremitas bawah kanan pasien dari 0 menjadi 2, serta peningkatan rentang gerak pasien. Rekomendasi: Tindakan ROM memiliki dampak positif dalam meningkatkan mobilisasi lansia, sehingga ROM dapat dijadikan terapi rutin yang diberikan pada lansia agar dapat menurunkan risiko imobilisasi pada lansia.
Background: Physical mobility disorders that occur in stroke patients can be done by physical exercise in the form of early mobilization in the form of ROM exercises that are effectively used to prevent disability in stroke patients. ROM is the right management to increase the strength of weakened muscles in stroke patients. Objective: This study aims to provide Gerontic Stroke Nursing Care to patients with the Application of ROM Techniques to Immobilization. Method: This study uses a case study method that is carried out based on the stages of nursing care which include, assessment, diagnosis, intervention. Results: Case study research conducted on 2 elderly patients found an increase in the movement of the patient's upper/lower right extremities and an increase in the muscle strength of the patient's upper/lower right extremities which after being given ROM for 5 x 30 minutes as many as 2 sessions in the morning and evening, it was found on the fourth and fifth days there was an increase in the muscle strength of the patient's upper/lower right extremities which initially muscle strength was 5/0/5/0 to 5/1/5/2 in the patient's upper/lower right extremities. So it can be concluded that ROM therapy has a great influence on increasing muscle strength, increasing extremities and mobilization in elderly patients. Conclusion: There is an increase in the movement of the patient's right upper and lower extremities, an increase in the patient's right upper extremity muscle strength from 0 to 1 and an increase in the patient's right lower extremity muscle strength from 0 to 2, as well as an increase in the patient's range of motion. Recommendation: ROM actions have a positive impact on increasing the mobilization of the elderly, so that ROM can be used as a routine therapy given to the elderly in order to reduce the risk of immobilization in the elderly.
References
2. Arna, Y. D., Kelabora, J., Ranti, I. N., Fione, V. R., Horhoruw, A., Asmanidar, Pariati, Firdaus, I., Sahalessy, Y., Robert, D., Maimaznah, Sineke, J., Agusrianto, Manueke, I., Faisal, T. I., & Ezalina. (2024). Bunga Rampai Lansia dan Permasalahnnya (L. O. Alifariki (ed.); cetakan pe). PT MEDIA PUSTAKA INDO.
3. Batmomolin, A., Mu’awanah, Harahap, N. H., Yulitasari, B. I., Rokot, A., Indarna, A. A., Suyasa, I. B. O., Montol, A. B., Yusridawati, Marlina, Yan, L. S., Suyamto, Hesty, Dasuki, Sudijanto, D. A., Rossyana, Tatisina, C. M., Djafar, R. H., & Tampake, R. (2024). Bunga Rampai Ilmu Keperawatan Dasar (H. J. Siagian (ed.); Cetakan 1). PT MEDIA PUSTAKA INDO.
4. Dinkes Kota Batam. (2022). Surveilans Kasus PTM-PUSKESMAS-2022.
5. Eka Maulina, T. Widya Naralia, B. H. (2023). Studi Kasus Penerapan Range Of Motion ( ROM ) Pasif Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Lansia Stroke.
6. Hutagalung, M. S. (2019). Panduan Lengkap Stroke Mencegah, Mengobati dan Menyembuhkan (Q. ’Aina Abata (ed.); Cetakan 1). Nusa Media.
7. Kemenkes RI. (2019a). Lansia Sehat, Lansia Bahagia. Kemenkes RI, I. (2019b). INFODATIN_STROKE.pdf.
8. Maghfuroh, L., Yelni, A., Rosmayanti, L. M., Yulita, D., Andari, I. D., Zulfiana, E., Nurhidayah, A., Susanto, A., Rahmanindar, N., Chikmah, A. M., Harnawati, R. A., Faradillah, F., & Hidayah, S. N. (2023). Asuhan Lansia (A. G. Stellata (ed.); Cetakan Pe). Kaizen Media Publishi.
9. Megawati, & Sunarno, R. D. (2023). Studi Pemberian Terapi Range Of Motion (ROM) terhadap Lansia pada Pasien dengan Gangguan Mobilitas Fisik “Stroke” di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Awangpone. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 905–913.
10. Munira, S., Puspasari, D., Trihono, Thaha, R., Musadad, A., Junadi, P., Kusnanto, H., Sugihantono, A., Witoelar, F., Siswanto, Ariawan, I., Lestary, H., Sulistyowati, Marsini, R., Syahroni, Puspasari, N., Lumbantoruan, M., Mujiati, M. D. S., Cahyorini, Purnama, R. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Kementerian Kesehatan RI, 1–964.
11. Polit, D. F., & Beck, C. T. (2017). Essentials of nursing research (9th ed.). Lippincott Williams and Wilkins. Formatted according to the Chicago Manual of Style 17 th edition
12. Potter PA & Perry AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4, Jakarta: EGC.
13. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
14. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.
15. PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.
16. Salsabila, A., & Pakaya, R. E. (2023). Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Tn . B yang Menderita Stroke Non Hemoragik dengan Gangguan Mobilitas Fisik di Ruangan Mawar Rsud Undata Provinsi Sulawesi Tengah Gerontik Nursing Care for Mr . B who Suffered From Non- Hemorrhagic Stroke with Physical Mobi. Kolaboratif Sains (JKS, 6(11), 1430–1437.
17. Wahyu Hidayah, F., Fatma Nurfadilah, F., & Nova Hadayani, R. (2022). Implementasi Range Of Motin (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik (SNH) Dengan Masalah Gangguan Aktivitas dan Istirahat. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(8), 2355–2361.
18. Widoyono, Aryani, A., & Putra, F. A. (2023). Konsep Terapi Cermin Pada Pasien Stroke (Widiyono (ed.); Cetakan pe). Lembaga Chakra Brahmanda Lentera.