HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ORANG DEWASA DI DESA CIANGSANA RW 34 BOGOR
Abstract
Deteksi dini hipertensi menjadi krusial untuk mencegah kemungkinan terjadinya berbagai penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah. Hipertensi diidentifikasi sebagai salah satu penyebab kematian yang signifikan di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan kasus kematian cukup tinggi. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat, untuk mengatasi hal ini, diperlukan penanganan yang mencakup rutinitas aktivitas fisik dan olahraga teratur, karena ini dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada orang dewasa di Desa Ciangsana RW 34 Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 46 responden 52,2% adalah laki-laki, 78,3% responden memiliki gaya hidup yang tidak baik. Hasil uji Spearman's rho didapati p-value adalah 0.003 (p<0.05). Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada orang dewasa di Desa Ciangsana. Saran yang dapat diberikan kepada responden, untuk dapat mengubah gaya hidup dengan melakukan olahraga teratur, menghindari makanan yang tidak sehat, merokok, dan minum kopi, serta tetap mengkonsumsi obat antihipertensi secara teratur dan rutin kontrol. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan populasi yang lebih besar dan membahas lebih detail atau menghubungkan secara langsung, kebiasaan merokok dengan hipertensi, kurang aktivitas dengan hipertensi tersebut serta hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi.
Early detection of hypertension is crucial to prevent the possibility of various diseases related to blood pressure. Hypertension has been identified as a significant cause of death in the Southeast Asia region, including Indonesia, with quite high mortality cases. The number of hypertension sufferers continues to increase, to overcome this, treatment is needed which includes routine physical activity and regular exercise, because this can help lower blood pressure. The aim of this research is to find out the relationship between lifestyle and the incidence of hypertension in adults in Ciangsana Village RW 34 Bogor. This research is quantitative research with a correlation design. This research was conducted on 46 respondents, 52.2% of whom were men, 78.3% of respondents had unhealthy lifestyles. Spearman's rho results showed that the p-value was 0.003 (p<0.05). The conclusion that can be drawn from this research is that there is a significant relationship between lifestyle and the incidence of hypertension in adults in Ciangsana Village. Suggestions that can be given to respondents are to change their lifestyle by doing regular exercise, avoiding unhealthy food, smoking and drinking coffee, and continuing to take antihypertensive medication regularly and routinely control it. Suggestions for future researchers to research with a larger population and discuss in more detail or directly link smoking habits with hypertension, lack of activity with hypertension and the relationship between physical activity and the incidence of hypertension.
References
2. Alkhusari, Anggita, K. D., & Satrio, A. (2023). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dalam Pelayanan Home Care Terhadap Perubahan Perilaku Gaya Hidup Penderita Hipertensi. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 8(2), 42–51.
3. Andry, S., Ferasinta, F., & Panzilion, P. (2023). Hubungan Gaya Hidup Dengan Hipertensi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 11(April), 36–44.
4. Arum, Y. T. G. (2019). Hipertensi pada Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Yuniar. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 3(3), 84–94.
5. Efendi, Z., Adha, D., & Febriyanti, F. (2022). Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Terhadap Kejadian Hipertensi Selama Masa New Normal Ditengah Pandemi Covid 19. Menara Medika, 4(2), 165–172. https://doi.org/10.31869/mm.v4i2.3034
6. Erwinanto. (2023). Klasifikasi hipertensi di Indonesia mengacu pada klasifikasi Eropa.
7. Febriyona, R., Syamsuddin, F., & Tantu, O. D. K. (2023). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Barat. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES), 2(1), 113–125.
8. Fitriyah. (2022). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Di UPTD Puskesmas Taraman Kecamatan Semendawai Suku III Oku Timur Tahun 2022. Jurnal Kepetawatan.
9. Halim, R., & Sutriyawan, A. (2022). Studi Retrospektif Gaya Hidup Dan Kejadian Hipertensi Pada Usia Produktif. Journal of Nursing and Public Health, 10(1), 121–128. https://doi.org/10.37676/jnph.v10i1.2376
10. Hamria, Mien, & Saranani, M. (2020). Hubungan Pola Hidup Penderita Hipertensi Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna. Jurnal Keperawatan, 4(1), 17–21.
11. Hijriana, I., Syafira, N., & Bahri, S. (2022). Hubungan Perilaku Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia. Journal of Pharmaceutical and Health Research, 3(3), 112–117. https://doi.org/10.47065/jharma.v3i3.2865
12. Jehaman, T. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di UPT Puskesmas Sabbang Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Luwu Raya, 7(1), 28–36.
13. Jingga, D. P., & Indarjo, S. (2022). Gaya Hidup yang Mempengaruhi Hipertensi pada Usia Produktif di Puskesmas Andalas. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 2(3), 303–310. https://doi.org/10.15294/ijphn.v2i3.49740
14. Kementerian Kesehatan RI. (2023). Hipertensi Disebut sebagai Silent Killer, Menkes Budi Imbau Rutin Cek Tekanan Darah. Kementerian Kesehatan RI. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230607/0843182/hipertensi-disebut-sebagai-silent-killer-menkes-budi-imbau-rutin-cek-tekanan-darah/
15. Khalimah, S. N. (2022). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa: Literature Review Naskah Publikasi. UNISA Digital Library.
16. Komalasari, D. R., Sudrajat, K. B., Novitasari, T. H., Kirani, Y. S., Nabila, A. S., & Sudaryanto, W. T. (2023). Efektivitas Senam Hipertensi Untuk Pengendalian Tekanan Darah Bagi Penderita Hipertensi Di Prolanis Desa Karangasem. JURAI: Jurnal ABDIMAS Indonesia, 1(3), 168–175.
17. Kusumayanti, E., R., Z. Z., & Maharani. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Usia Produktif Di Desa Pulau Jambu Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kuok. Jurnal NERS, 5(23), 1–7.
18. Lee, J. H., Kim, K. Il, & Cho, M. C. (2019). Current status and therapeutic considerations of hypertension in the elderly. Korean Journal of Internal Medicine, 34(4), 687–695. https://doi.org/10.3904/kjim.2019.196
19. Lip, S., & Padmanabhan, S. (2020). Genomics of Blood Pressure and Hypertension: Extending the Mosaic Theory Toward Stratification. Canadian Journal of Cardiology, 36(5), 694–705. https://doi.org/10.1016/j.cjca.2020.03.001
20. Manggin, & Khutub, M. (2024). Analisis Ketidaksesuaian Batas Usia Dewasa dan Konflik Normatif Antara Hukum Pidana Materiil dan Hukum Perdata di Indonesia ( Studi Putusan Kasasi Nomor 897 K / PID / 2019 ). UNES Law Review, 6(2), 7439–7449.
21. Mills, K. T., Stefanescu, A., & He, J. (2020). The global epidemiology of hypertension. Nature Reviews Nephrology, 16(4), 223–237. https://doi.org/10.1038/s41581-019-0244-2
22. NazriI, S., & Azizan, E. A. (2022). Hipertensi Sekunder: Gen-Gen Yang Merangsang Perembesan Aldosteron Yang Berlebihan. Malaysian Journal of Health …, 20(2), 51–63.
23. Oliveros, E., Patel, H., Kyung, S., Fugar, S., Goldberg, A., Madan, N., & Williams, K. A. (2020). Hypertension in older adults: Assessment, management, and challenges. Clinical Cardiology, 43(2), 99–107. https://doi.org/10.1002/clc.23303
24. Purwono, J., Sari, R., Ratnasari, A., & Budianto, A. (2020). Pola Konsumsi Garam Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. Jurnal Wacana Kesehatan, 5(1), 531. https://doi.org/10.52822/jwk.v5i1.120
25. Raziansyah, R., & Ridha Amalia, N. (2022). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2. JoIN : Journal of Intan Nursing, 1(1), 1–7. https://doi.org/10.54004/join.v1i1.51
26. Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
27. Sadikin, B. G. (2023). Hipertensi Disebut sebagai Silent Killer, Menkes Budi Imbau Rutin Cek Tekanan Darah.
28. Sangka, A., Basri, M., & Hanis, M. (2021). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan, 1(2), 182–188.
29. Sirait, J. F., Derang, I., & Novitarum, L. (2022). Hubungan Perilaku Gaya Hidup Dengan Peningkatan Tekanan Darah Pada Lansia Di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus Pasar Merah. JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan, 2(2), 131–140.
30. Supriati. (2020). Hubungan Gaya Hidup Sehat Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Desa Natai Kondang Kecamatan Permata Kecubung Kabupaten Sukamara Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2020. Borneo Cendekia Medika.
31. Taufiq, L. O. M., Diliyanti, S., Taswin, & Muriman, Y. (2020). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Meo-Meo Kota Bau Bau. Jurnal Industri Kreatif (JIK), 4(01), 45–56. https://doi.org/10.36352/jik.v4i01.55
32. Umam, R. H., & Hafifah, V. N. (2021). Gambaran Gaya Hidup dan Hipertensi Pada Lansia : A Systematic Review. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(1), 88–93. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i1.244
33. Widodo, W. (2023). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa Muda di Desa Sukahati RT 03 RW 09. JKOM: Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Keperawatan, 6(1), 44–68