Hubungan Antara Harga Diri dan Kecemasan Siswa Sekolah Menengah Atas

  • Ate Gueen Simanungkalit Universitas Klabat
  • Alicia Sabathiny Sompie Universitas Klabat

Abstract

Harga diri (self-esteem) dan kecemasan merupakan dua aspek psikologis yang saling terkait dan memengaruhi perkembangan siswa sekolah menengah. Artikel ini bertujuan untuk melaporkan penelitian tengtan harga diriĀ  siswa, kecemasan siswa, serta apakah terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dan kecemasan di kalangan siswa sekolah menegah di Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 113 siswa yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk menganalisis data, digunakan perhitungan nilai rerata (mean score) serta uji Koefisien Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Tingkat harga diri siswa memiliki skor rata-rata sebesar 2,25. Berdasarkan hasil tersebut, tingkat harga diri siswa dikategorikan dalam tingkat sedang. (b) Tingkat kecemasan siswa memiliki skor rata-rata sebesar 2,60. Berdasarkan hasil tersebut, tingkat kecemasan siswa juga dikategorikan dalam tingkat sedang. (c) Hasil perhitungan nilai signifikansi (p) sebesar 0,00 dan koefisien negatif (r = -0,29) menunjukkan bahwa hipotesis alternatif diterima bahwa terdapat hubungan yang signifikan yang negatif antara harga diri dan kecemasan siswa. Dengan demikian, penelitian ini mengonfirmasi adanya hubungan negatif antara tingkat harga diri dan kecemasan siswa, yang berarti bahwa semakin tinggi harga diri siswa, semakin rendah tingkat kecemasan yang mereka rasakan, dan sebaliknya. Temuan ini dapat memberikan wawasan bagi pendidik, orang tua, serta praktisi pendidikan dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan harga diri siswa agar mengurangi tingkat kecemasan mereka di lingkungan akademik maupun sosial.

References

REFERENSI

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). APA.
Apriliantiwi, Y., Trisnani, R. P., & Pratama, B. D. (2022). Gambaran harga diri siswa Sekolah Menengah Atas. Prosiding Seminar Nasional Sosial Sains, Pendidikan, Humaniora (SENASSDRA), 1, 628-634. https://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENASSDRA/article/view/2778/2160
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta; https://adoc.pub/arikunto-s-2010-prosedur-penelitian-rev-ed-jakarta-rineka-ci.html.
Azwar, S. (2007). Metode penelitian. Pustaka Pelajar. https://opac.perpusnas.go.id/
DetailOpac.aspx?id=1125837.
Baron, R., & Bryne, D. (2012). Psikologi sosial, Jilid 2. Erlangga. https://opac.perpusnas.go.id/
DetailOpac.aspx?id=40163.
Baumeister, R. F., Campbell, J. D., Krueger, J. I., & Vohs, K. D. (2003). Does high self-esteem cause better performance, interpersonal success, happiness, or healthier lifestyles? Psychological Science in the Public Interest, 4(1), 1-44.
Beck, J. S. (2011). Cognitive behaviour therapy: Basics and beyond (2nd ed.). Guilford Press.
Brown, J. & Marshall, M. (2006). Emotional reactions to achievement outcomes: Is it really best to expect the worst? Cognition and Emotion 20 (1):43-63.
Butler, G. (2008). Overcoming social anxiety and shyness. Constable Robinson. https://books.google.co.id/books/about/Overcoming_Social_Anxiety_and_Shyness.ht ml?id=LaU7PgAACAAJ&redir_esc=y.
Cohen, S. and Wills, T.A. (1985). Stress, social support, and the buffering hypothesis. Psychological Bulletin, 98, 310-357. http://dx.doi.org/10.1037/0033-2909.98.2.310
Gray-Little, B., Williams, V. S. L., & Hancock, T. D. (1997). An item response theory analysis of the Rosenberg Self-Esteem Scale. Personality and Social Psychology Bulletin, 23(5), 443-451.
Harter, S. (1999). The construction of the self: A developmental perspective. Guilford Press.
Hermawan, H., Komalasari, G., & Hanim, W. (2019). Strategi layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan harga diri siswa: Sebuah studi pustaka. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia (JBKI), 4(2), 65. https://doi.org/10.26737/jbki.v4i2.924
Hurlock, E. (2014). Psikologi perkembangan. Raja Grafindo Persada. https://www.scribd.com/
document/416393098/Psikologi-Perkembangan-
Lee, A., & Hankin, B. L. (2009). Insecure attachment, dysfunctional attitudes, and low self-esteem predicting prospective symptoms of depression and anxiety during adolescence. Journal of Clinical Child & Adolescent Psychology, 38, 219-231. http://dx.doi.org/10.1080/
15374410802698396
Marsh, H. W., & Craven, R. G. (2006). Reciprocal effects of self-concept and performance from a multidimensional perspective: Beyond seductive pleasure and unidimensional perspectives. Perspectives on Psychological Science, 1, 133-163. https://doi.org/10.1111/
j.1745-6916.2006.00010.x
Muarifah, A., Fauziah, M., Saputra, W.N.E., Da Costa, A. (2019). Pengaruh regulasi emosi terhadap harga diri siswa Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 4(3), 94-10. https://journal2.um.ac.id/index.php/jkbk/article/view/6711/4512
Orth, U., & Robins, R. W. (2018). The development of self-esteem. Current Directions in Psychological Science, 23(5), 381-387.
Putwain, D. (2007). Researching academic stress and anxiety in students: some methodological considerations. British Educational Research Journal (BERJ), 33 (2), 207-219. https://doi.org/10.1080/01411920701208258
Rosenberg, M. (1965). Society and the adolescent self-image. Princeton University Press.
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak (Edisi 7), Jilid 2. Erlangga. https://www.goodreads.com/
book/show/23429405-perkembangan-anak---jilid-2.
Saragih, I. (2021). Hubungan antara harga diri dengan kecemasan pada remaja SMAN 4 Binjai. Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Medan Area. https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/
123456789/15828/1/168600125%20-%20Inggriani%20Saragih%20-%20Fulltext.pdf
Sari, S. I., Dharmayana, I. W., Sulian, I. (2021). Hubungan pola pikir, harga diri dan kecemasan siswa ke ruang bk atau konsultasi dengan guru BK. Jurnal Ilmiah BK (Consilia), 4(2), 147-157.
Sowislo, J. F., & Orth, U. (2013). Does low self-esteem predict depression and anxiety? A meta-analysis of longitudinal studies. Psychological Bulletin, 139(1), 213-240.
Spielberger, C. D., Gorsuch, R. L., Lushene, R., Vagg, P. R., & Jacobs, G. A. (1983). Manual for the State-Trait Anxiety Inventory. Consulting Psychologists Press.
Sriati, A. (2008). Tinjauan tentang stress. Jurnal Psikologi Universitas Padjajaran. https://adoc.pub/queue/kepustakaan-aat-sriati-2008-tinjauan-tentang-stres- tidakdipu.html.
Steinberg, L. (2005). Cognitive and affective development in adolescence. Trends in Cognitive Sciences, 9, 69-74. http://dx.doi.org/10.1016/j.tics.2004.12.005
Sugiyono (2011). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantittif, kualitatif, dan R & D), cet. ke-13. Alfabeta.
Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018). Associations between screen time and mental health outcomes in adolescents: Evidence from a longitudinal study. Clinical Psychological Science, 6(6), 895-908.
Untari, R. T., Bahri, S., & Fajriani, F. (2017). Pengaruh harga diri terhadap kecemasan sosial remaja pada siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 2(20), 1-10.
Valkenburg, P.M. (2017). Understanding self-effects in social media. Human Communication Research, 43, 477-490. https://doi.org/10.1111/hcre.12113
Yusuf, L., & Bagus, Ch. (2012). Harga diri pada remaja menengah putri di SMA Negri 15 Kota Semarang. Jurnal Nursing Studies, 1 (1), 225 -230. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
jnursing
Zeidner, M. (1998). Test anxiety: The state of the art. Springer Science & Business Media.
Published
2025-04-16
How to Cite
SIMANUNGKALIT, Ate Gueen; SOMPIE, Alicia Sabathiny. Hubungan Antara Harga Diri dan Kecemasan Siswa Sekolah Menengah Atas. SUMIKOLAH: Jurnal Ilmu Pendidikan, [S.l.], v. 3, n. 1, p. 28-37, apr. 2025. ISSN 2985-3842. Available at: <https://ejournal.unklab.ac.id/index.php/sumikolah/article/view/1274>. Date accessed: 24 june 2025.
Section
Articles